Info Film : Sang Kiai

755
0
iradio film sangkiai

Tahun 1942 Jepang melakukan ekspansi ke Indonesia. Di Jawa Timur, beberapa Kiai dari beberapa pesantren ditangkapi  karena dianggap melakukan perlawanan. KH Hasyim Asy’ari sebagai pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng juga ditangkap karena menentang Jepang dengan menolak melakukan Sekerei yakni penghormatan pada Matahari. Hasyim Asyari menganggap tindakan itu menyimpang dari aqidah agama Islam. Bagi Hasyim, umat Islam hanya boleh menyembah Allah SWT.

Penangkapan ini kemudian membuat kericuhan di Tebu Ireng sampai istrinya, Nyai Kapu harus diungsikan ke Denaran. KH Wahid Hasyim, salah satu putra hasyim Asyari berusaha mencari jalan diplomasi untuk membebaskan ayahnya. Disisi lain, Harun, salah satu santri KH Hasyim Asyari justru memilih jalan kekerasan menyelesaikan masalah tersebut. Harun pun menghimpun kekuatan santri untuk melakukan unjuk rasa  menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Ternyata cara Harun salah karena justru menambah korban berjatuhan. 

I-Listeners, sebelum film Sang Kyai ini  pernah ada film Sang Pencerah yang mengangkat kisah hidup KH Ahmad Dahlan. Sutradara Rako Priyanto sengaja memfokuskan perjuangan KH Hasyim Asyari di era 1942 sampai 1947 dengan memadukan unsur drama, perang dan dakwah dengan keinginan membangkitkan jiwa nasionalisme para penonton. Tidak hanya orang dewasa yang berjuang mati-matian namun santri-santri yang masih remaja pun sudah rela mati demi menjaga Tanah Air mereka. Penonton dibawa mengikuti perjuangan tokoh pendiri Ormas Nahdlatul Ulama ini dalam menghadapi penjajahan sampai mengeluarkan seruan “resolusi Jihad”. Untuk menghadirkan setting masa perang dan penjajahan film yang menghabiskan dana Rp 10 miliar ini mengambil lokasi di 5 kota berbeda di Pulau Jawa. Film berdurasi 135 menit ini juga dibintangi Adipati Dolken, Agus Kuncoro, dan Boy permana. Selamat menonton, I-Listeners.

Sumber foto : hiburan.kompasiana.com

Post Author

LEAVE A REPLY