Akhirnya ia sukses menjadi pengacara yang membuat orang tuanya bangga. Namun itu belum sempurna karena ibunya, Inang Romauli dan ayahnya, Amung Hotman mengharapkan Anggiat menikah dengan pariban-nya. Permintaan orang tuanya tidak mudah karena di Jakarta, Anggiat sudah menjalin hubungan dengan wanita berdarah batak yang bekerja sebagai presenter televisi bernama Clarisa Saragih. Anggiat pun mengenalkan Clarisa pada orang tuanya.
Ternyata hubungan mereka ditentang karena marga Anggiat dan Clarisa berada dalam satu ikatan yaitu Parna yang dalam adat Batak tidak memungkinkan keduanya menikah kecuali keluar dari adat marga masing-masing. Anggiat pun bertekad mempertahankan hubungan cintanya. Namun, Clarisa memilih meninggalkan Anggiat dengan bersekolah ke luar negeri karena tidak mau menyakiti hati orang tua Anggiat. Di tengah kebimbangan cintanya, Anggiat bertemu paribannya, Tiur seorang aktivis lingkungan hidup.
I-Listeners, film Mursala adalah karya sutradara Viva Westi ini mencoba mengangkat tema percintaan yang dicampur tradisi yang berlaku di Batak. Viva Westi mencoba mengenalkan salah satu aturan yang berlaku bagi kaum Batak. Sayangnya, tradisi tersebut tidak digali lebih dalam. Belum lagi, potongan dari satu adegan ke adegan lain sangat terasa. Cerita dalam film juga cukup monoton. Untungnya, masih ada bagian cerita yang menggelitik sehingga tidak membuat penonton bosan. Di film ini juga diselipkan legenda tentang air terjun Mursala. Di film berdurasi 95 menit ini menampilkan Rio Dewanto, Titi Rajobintang Mongol, Tio Pakusadewo, Anna Sinaga dan Roy Ricardo. (tim newsroom)