Dede asal Kampung Kerajan, ciptakan kompor berbahan bakar air

344
0

Nama lengkapnya Dede Miftahul Anwar, 22 tahun, yang masih berstatus mahasiswa di Departemen Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia.

Pemuda asal Kampung Kerajan, Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat ini, menggodol gelar juara dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri 2015 dalam bidang usaha teknologi non digital, karena kompor berbahan bakar air ciptaannya.

Dede menemukan bahan bakar ini dengan mengurai dua unsur air, lalu yang diambil hanya hidrogen saja dan oksigennya diendapkan. Dede membuat ramuan berupa zat yang mampu memisahkan dua unsur tersebut.

Temuannya ini dimotivasi dari susahnya mendapatkan bahan bakar elpiji di kampungnya, karena akses menuju kota yang sulit.

Setelah berhasil membuat temuan itu Dede mengaplikasikan temuannya di kampung dengan dibantu pemuda-pemuda di desanya. Kemudian, ia dan teman-temannya mendirikan perusahaan bernama CV Energon Teknologi.

Untuk mempermudah pelanggan di kampungnya, Dede juga membangun Saung Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH).

Jadi untuk warga yang sudah menggunakan produknya tidak perlu bersusah payah untuk mengisi ulang, harga dari gas hidrogen tersebut dijual Rp. 10.000 dan bisa di gunakan selama 3 minggu, lebih irit daripada gas elpiji.

Murah ya I-Listeners? Jadi pengin segera punya. Tapi, Dede belum berniat untuk memasarkan secara luas karena masih menunggu hak paten dari Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi, proses pendafataran SNI [Standar Nasional Indonesia], dan penyempurnaan alat dalam hal keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja.

Dia berharap, setelah semua hal itu selesai dalam waktu singkat produknya bisa dikenal dan dinikmati di seluruh penjuru negeri.

“Saya targetkan dua tahun bisa berkembang di Indonesia,” harap Dede, sebagaimana dikutip dari money.id.

Satu kendala yang ditakuti oleh Dede adalah peniruan hasil penemuannya, namun Dede tidak gentar mengenai hal tersebut karena ia mempunyai antisipasi dengan teknologi yang lebih canggih. [teks Riza Fahlefi | foto Facebook]

 

LEAVE A REPLY