Dampak negatif berbuka puasa dengan gorengan

213
0

Gorengan mungkin termasuk dalam makanan yang “adiktif”. Selain mudah didapatkan, rasanya yang asin, gurih dan renyah membuat banyak orang ingin terus memakannya. Tak salah jika makanan ini seringkali menjadi menu wajib berbuka puasa.

Namun, dibalik rasa enak tersebut, gorengan memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Kandungan lemak dalam minyak pada gorengan, membuatnya sulit dicerna oleh tubuh. Apalagi jika gorengan menjadi makanan pertama yang I-Listeners santap setelah seharian berpuasa.

Hal tersebut membuat saluran pencernaan harus bekerja lebih keras untuk mencerna lemak gorengan. Karena proses mencernanya yang lama, perut menjadi tidak cepat kenyang. Sehingga, Anda cenderung untuk terus memakan gorengan tersebut sampai merasa kenyang.

Dengan begitu semakin lama pula proses mencerna gorengan dalam tubuh Anda. Sehingga menghambat dalam pencernaan zat gizi dari sumber makanan lain.

Sulitnya lemak tersebut untuk dicerna juga mengakibatkan sejumlah masalah bagi kesehatan. Bagi Anda yang memiliki saluran pencernaan yang sensitif maka gorengan dapat merangsang naiknya asam lambung.

Naiknya asam lambung ke area esophagus dapat menyebabkan rasa panas bahkan terbakar pada perut bagian atas (heartburn).

Dinding usus juga bisa menjadi korban dari gorengan. Kolesterol atau lemak jahat yang terdapat pada gorengan dapat memperberat sistem pencernaan. Dinding usus pun dapat rusak.

Jika mengonsumsi gorengan secara terus menerus penyakit seperti stroke pun dapat menyerang Anda. Lemak jenuh dan lemak trans yang ada pada gorengan dapat menumpuk dan menimbulkan plak pada arteri tubuh. Plak ini yang kemudian menghambat aliran darah dan menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Gorengan akan semakin membahayakan jika penggunaan minyaknya berkali-kali dan menggunakan minyak yang berkualitas rendah. Tanda penggunaan minyak yang berulang-ulang adalah, munculnya rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsi gorengan.

Gorengan juga dapat menyebabkan kanker. Perubahan zat yang terjadi selama proses penggorengan membuat makanan kehilangan vitamin dan mineralnya. Seringnya konsumsi gorengan juga memicul sel kanker terus berkembang dalam tubuh.

Konsumsi goreangan boleh saja, asal tidak terlalu sering dan baiknya menggoreng sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas baik. Dan alangkah lebih baik, sebagai menu awal berbuka, yang biasanya gorengan diganti dengan buah-buahan, kolak, atau menu yang tanpa digoreng.

I-Listeners jangan sampai ketinggalan berita-berita menarik! Terus dengerin 89.6 FM atau bisa streaming di sini.

[teks onne | foto kesehatan88.com]

Baca juga:
“Danur” sukses meraup 2,7 juta penonton
Tommy Tjokro, “Perhatikan hal ini sebelum masuk ke dunia media”
Perjalanan karier Tommy Tjokro sebagai jurnalis

 

LEAVE A REPLY